Terima kasih Telah berkunjung

Minggu, 28 Februari 2016

KURIKULUM INDONESIA

Kurikulum merupakan program atau rencana yang dikembangkan oleh lembaga (sekolah) untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bagi siswa.
Hal penting dalam kurikulum
·       Kurikulum merupan program atau rencana yang memuat proyeksi atau rencana yang akan dilakukan oleh lembaga kurikulum.
·       Kueikulum merupakan seluruh pengalaman.
Selain sebagai rencana, kurikulum juga sebagai pengalam atau aktifitas yang terjadi sebagai realisasi dari program atau rencana yang telah dibuat sepenuhnya.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) menyebutkan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Bab 1 ayat 1 ayat 19.


Ø Komponen-komponenu Kurikulum 2013
1.    Komponen tujuan
   Komponen tujuan merupakan komponen pembentuk kurikulum yang berkaitan dengan hal-hal yang ingin dicapai atau hasil yang diharapkan dari kurikulum yang akan dijalankan.
   Kompetensi merupakan kemampuan yang berhubungan dengan aspek pengetahuan sikap dan keterampilan yang harus direfleksikan dalam berpikir dan bertindak secara konsisten
2.       Komponen isi
  Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program dari masing-masing bidang studi tersebut.
  Isi kurikulum sebagai bahan ajar sebaiknya dikembangkan dari berbagai sumber yang luas dan bervariasi yang sengaja dipersiapkan maupun yang dimanfaatkan.
3.    Komponen Metode
  komponen metode atau strategi merupakan komponen yang cukup penting karena metode dan strategi yang digunakan dalam kurikulum tersebut menentukan apakah materi yang diberikan atau tujuan yang diharapkan dapat tercapai atau tidak.
4. Komponen Evaluasi
      Alat ukur untuk mengetahui keterlaksanaan program dan tingkat dan keberhasilan yang telah dicapai dikaitkan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh kurikulum. Alat kurikulum harus ditetapkan secara valid dan dapat menilai seluruh aspek kurikulum.

  Ø Sejarah Kurikulum
·       Kurikulum tahun 1947
Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947, yang diberi nama Rencana Pembelajaran 1947. Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah digunakan oleh Belanda karena pada saat itu masih dalam proses perjuangan merebut kemerdekaan. Rencana Pelajaran 1947 mengurangi pendidikan pikiran. Yang diutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat, materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani. Setelah rencana pembelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalami penyempurnaan.
·       Kurikulum tahun 1952(rentjana  pelajaran terurai tahun 1952)
Kurikulum ini sdudah mengarah pada suatu system didikan nasional yang paling menonjol sekaligus ciri dari  1952 bahwa setiap rencana harus memperhatikan isi pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari .
·       Kurikulum tahun 1968(rencana pendidikan 1968)
Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah: bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana (Hamalik, 2004), yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani.
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari Kurikulum 1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
·       Kurikulum 1975
Sebagai pengganti kurikulum 1968  rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975 banyak dikritik. Guru sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.
Ø Kurikulum tahun 1984 (kurikulum CBSA)
           Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL).
          Pembelajaran matematika merupakan gerakan revolusi matematika, revolusi ini diawali oleh kehawatiran Negara maju yang akan disusul oleh Negara terbelakang  saat itu seperti jerman, barat, jepang, korea dan taiwang. Pelajaran matematika ditandai oleh beberapa hal yaitu adanya kemjuan tekhnologi mahir seperti kalkulator dan computer.
·       Kurikulum tahun 1994
Kurikulum 1994 bergulir lebih pada upaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya. “Jiwanya ingin mengkombinasikan antara Kurikulum 1975 dan Kurikulum 1984, antara pendekatan proses,” .
Tahun 90-an kegiatan olimpiade matematika internasional begitu marak. Sampai tahun 1977 saja sudah 19 kali diselenggarakan olimpiade matematika internasional. Saat itu Yugoslavia menjadi tuan rumah pelaksanaan olimpiade, dan yang berhasil mendulang medali adalah Amerika, Rusia, Inggris, Hongaria, dan Belanda.
Indonesia tidak ketinggalan dalam pentas olimpiade tersebut namun jarang mendulang medali. Keprihatinan tersebut diperparah dengan kondisi lulusan yang kurang siap dalam kancah kehidupan. Para lulusan kurang mampu dalam menyelesaikan problem-problem kehidupan dan lain sebagainya. Dengan dasar inilah pemerintah berusaha mengembangkan kurikulum baru yang mampu membekali siswa berkaitan dengan problem-solving kehidupan. Lahirlah kurikulum tahun 1994.
Dalam kurikulm tahun 1994, pembelajaran matematika mempunyai karakter yang khas, struktur materi sudah disesuaikan dengan psikologi perkembangan anak, materi keahlian seperti komputer semakin mendalam, model-model pembelajaran matematika kehidupan disajikan dalam berbagai pokok bahasan. Intinya pembelajaran matematika saat itu mengedepankan tekstual materi namun tidak melupakan hal-hal kontekstual yang  berkaitan dengan materi. 
·       Kurikulum tahun 2004 (KBK)
           Bahasa kerennya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Setiap pelajaran diurai berdasar kompetensi apakah yang mesti dicapai siswa. Pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman pembelajaran.
·       Kurikulum tahun 2006 (KTSP)
Kurikulum ini dikenal sebagai tingkat satuan pendidikan (KTSP) awal 2006 di coba hentikan munculnya KTSP tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran siswa hingga teknik evaluasi tidaklah banyak perbedaan  dengan kurikulum tahun 2004.
         Perbedaan yang paling menonjol yaitu guru lebih diberi kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan kerangka dasar, standar kompetensi kelulusan, standar kompotensi dan kompotensi dasar setiap masa pelajaran untuk setiap satuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh departemen pendidikan  nasional.
·       Kurikulum tahun 2013
untuk menunjang penerapan Kurikulum 2013 pemerintah telah menerbitkan sejumlah peraturan menteri yang menjadi rujukan penerapan Kurikulum 2013, diantaranya adalah peraturan menteri tentang:
1.  Standar Kompetensi Lulusan
2.  Standar Isi
3.  Standar Proses
4.  Standar Penilaian
5.  Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum    mulai jenjang SD/MI sampai jenjang SLTA
6.  Buku Teks Pelajaran


Kurikulum 2013 mengandung beberapa hal yaitu
·       Pembelajaran lebih mengarah pada karakter anak didik.
·       Pembelajaran lebih mengarah pada proses, bukan sekedar dari hasil belajar. Proses pembelajaran memegan penting peranan penting dalam dunia pendidikan.
Assement pembelajaran mengarah pada assessment otentik, yaitu penilaian nyata terhadap apa yang diperoleh siswa dalam proses pendidikan.
1.      Peranan konservatif
Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa. Peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa lampau. Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan proses sosial. Salah satu tugas pendidikan yaitu mempengaruhi dan membina prilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial.
2.      Peranan kreatif
Ilmu pengetahuan dan aspek-aspek yang lain akan senantiasa mengalami perubahan yakni mengalami perkembangan sesuai dengan zamannya. Oleh karena itu peranan kreatif disini menekankan agar kurikulum juga mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan zaman yang dibutuhkan oleh masyarakat masa kini dan masa yang akan datang. Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu peserta didik dalam rangka mengembangkan potensi yang ada pada dirinya guna memperoleh dan mendalami pengetahuan-pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berpikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya sesusai dengan tuntutan perkembangan zaman.
3.      Peranan kritis dan evaluatif
Peranan kritis dan evaluatif dilatar belakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai – nilai dan budaya yang aktif dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai – nilai budaya masalalu kepada peserta didik perlu adanya penyesuaian yakni disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada saat ini. Sealain dari itu perkembangan yang terjadi pada saat ini dan saat yang akan datang belum tentu sesuia dengan apa yang dibutuhkan. Oleh karena itu peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi, akan tetapi juga harus memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang hendak diwariskan. Oleh karena itu kurikulum juga diharapkan mampu berperan aktif dalam control atau filter sosial. Nilai – nialai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan diadakan modivikasi dan penyempurnaaan.




Sabtu, 27 Februari 2016

cara membuat bel sederhana

Cara Membuat Bel Cerdas Cermat Sederhana

Nah, dalam posting saya kali ini…saya akan membeahas mengenai “bagaiamana membuat bel cerdas cermat sederhana”. Di sini saya akan memberikan pnejelasan mengenai barang-barang apa saja yang di perlukan, cara membuat, cara kerja bel tersebut dan berapa biaya dyang di butuhkan.
Bahan-bahan : 
1. Stop kontak (Rp. 2500). 
2. Bola lampu 5 watt warna Biru (warna bias di pilih sesuka anda) (Rp. 2500). 
3. Rumahan Bola Lampu (Rp. 2000). 
4. BelRumahSederhana (Rp. 15000/1 Buah). 
5. Kabel1-2Meter (Rp. 1000/meter). 
6. JeckKabel (Rp. 2000/ 1 buah).
7. SelotipWarnahitam (Rp. 1000/3selotip).
8. Obeng Min (-) Dan Obeng (+). 
9. Gunting (Rp. 2500).

Total Biaya yang di Perlukan :: Rp. 25000,- 

Cara Membuat :: 
1. Potong kabel sesuai ukuran yang di perlukan 
2. Sambungkan kabel dengan bel listrik yang sudah disiapkan tadi.
(bisakan nyambung kabel..tinggal di putar” aja kok..^^) 
3. Kemudian, sambungkan kembali kabel tersebut ke rumahan bolam lampu. 
Jangan dI pasang dahulu bolamnya. Karena akan menyulitkan gerak dalam pemasangan. 
4. Setelah itu,sambungkan kabel ke saklar yang telah disiapkan tadi,
sudah tau dong bagaimana cara memasang stop kontak.^^ 
5. Setelah itu, pasangkan ujung kabel tersebut ke kepala kabel
(Buad nyolok kelistrik itu lho, ada di penjelasan gambar di atas..hohoho)
6. SeleSaI. Bel cerdas cermat sederhana Siap dipakai…^^ 

NB :: Jangan pernah menyatukan kutub pada kabel (-+). Minus harus bertemu minus,Positive harus bertemu positive. Karena apabila minus bertemu positive, Maka akan terjadi konsleting listrik saat anda mencolok bel tersebut.
Jek Listrik (Buat nyolok kelistrik)
Bel Cerdas Cermat sederhana

Boalm lampu 5 watt Warna Biru

Kabel 1-2 meter

Stop Kontak

Bel Cerdas Cermat Sederhana...^^

Kamis, 25 Februari 2016

Pengertian Listrik Dinamis

Pengertian Listrik Dinamis

Jika dilihat dari istilah katanya, listrik dinamis (electrodinamic) berasal dari perpaduan kata listrik dan dinamis. Listrik ya listrik, sedang dinamis artinya berubah-ubah atau bergerak. Jadi bisa disimpulkan listrik dinamis adalah listrik yang bergerak atau mengalir atau sering disebut dengan arus listrik. Arus listrik ini berasal dari aliran elektron yang berlangsung secara terus-menerus dari kutub negatif ke kutub positif, dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah dari sumber tegangan (beda potensial). Arus listrik itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu arus bolak-balik (AC) dan arus searah (DC). Sedangkan, jumlah arus listrik yang mengalir dalam waktu tertentu disebut dengan kuat arus listrik (I).

Artikel Terkait: Listrik Statis (Materi Lengkap)

Arus listrik yang mengalir tersebut dipengaruhi oleh beda potensial dan besar hambatan. Semakin besar besar nilai dari sumber tegangan, maka semakin besar pula jumlah arus yang mengalir. Tetapi, jika hambatannya diperbesar, maka aliran arus itu akan berkurang. Kira-kira seperti itulah yang dijelaskan dalam hukum ohm. Hukum ohm itu adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara kuat arus listrik, sumber tegangan, dan besar hambatan. Akan kita lihat formulasinya dalam rumus dibawah.

Rumus Listrik Dinamis

Rumus-rumus yang ada dalam perhitungan listrik dinamis adalah rumus yang berkaitan dengan besaran-besaran yang terlibat di dalamnya. Besaran-besaran tersebut terdiri dari, kuat arus listrik, beda potensial, dan hambatan listrik. Selain itu, digunakan juga formulasi dari hukum ohm. Berikut ini kami tampilkan satu per satu rumusnya:

Rumus Kuat Arus Listrik (I)

Kuat arus listrik disimbolkan dengan I, memiliki satuan Ampere (A), dirumuskan:

I = Q / t

Keterangan:
  • I = kuat arus listrik (A)
  • Q = jumlah muatan listrik (Coulomb)
  • t = selang waktu (s)

Rumus beda potensial atau sumber tegangan (V)

Beda potensial atau sumber tegangan disimbolkan dengan V, memiliki satuan Volt (V), dirumuskan:

V = W / Q

Keterangan: 
  • V = beda potensia atau sumber tegangan listrik (Volt)
  • W = energi (Joule)
  • Q = muatan (Coulomb)

Rumus hambatan listrik (R)

Hambatan atau resistor disimbolkan dengan R, memiliki satuan ohm, dirumuskan:

R = ρ . l / A

Keterangan:
  • R = hambatan listrik (ohm)
  • ρ = hambatan jenis (ohm.mm2/m)
  • A = luas penampang kawat (m2)

Rumus hukum ohm

Hukum ohm adalah hukum yang menghubungkan antara kuat arus listrik, beda potensial, dan hambatan. Rumus hukum ohm:

I = V / R atau R = V / I, atau V = I . R

Keterangan simbolnya baca pada keterangan simbol rumus sebelumnya.
UNTAI RC

PENDAHULUAN
Untai RC memegang peranan penting dalam elektronika.. Untai RC digunakan dalam untai pasif (tanpa catu daya) membentuk tapis pasif. Untai yang sama pada keadaan tertentu dapat berlaku sebagai integrator dan diferensiator.
Perilaku untai RC seri untuk isyarat persegi dan denyut, erat hubungannya dengan perubahan tegangan dan arus pada pengisian dan pengosongan kapasitor. Dalam percobaan ini kita akan bermain dengan untai RC, bermula dengan pengukuran pada pengosongan kapasitor, kemudian diteruskan dengan mempelajari pengaruh untai RC pada isyarat berbentuk persegi.
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah selesai melakukan percobaan ini dan membuat laporannya anda diharapkan telah memiliki kemampuan berikut :

Mengukur waktu RC pada pengisian dan pengosongan kapasitor
Memiliki keterangan terhadap bentuk isyarat keluaran untai deferensiator dan integrator bila diberi masukan berupa isyarat persegi.

Dengan melakukan pengukuran pada pengisian dan pengosongan kapasitor dapat dipahami bahwa untuk memuati kapasitor atau membuang muatannya membutuhkan waktu. Peristiwa ini kelak akan dimanfaatkan untuk membuat penundaan waktu pada untai digital, atau untuk memahami terjadinya penundaan waktu pada berbagai untai saklar elektronik dan untai digital.

Agar hasilnya lebih dihayati,  petakan hasil pengukuran anda pada kertas grafik millimeter dan setelah praktikum anda diminta untuk melukiskan grafik hasil pengukuran pada kertas grafik semilog. Tanggapan untai differensiator dan integrator terhadap isyarat persegi perlu dilukis pula dengan cermat pada kertas grafik  mm.


ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
Catu daya
Pembangkit isyarat gelombang persegi
Breadboard
Resistor dan kapasitor serta kabel penghubung
Kertas grafik mm 4 lembar
Osiloskop
Stopwatch/arloji

Text Box: 11
 


KEGIATAN PERCOBAAN
1.   Pengisian muatan pada kapasitor





*             Rangkaian untai seperti pada Gambar 1 di breadboard; perhatikan polaritas kapasitor sebelum menghubungkan a-c.
*             Untuk voltmeter V (20 KW/V) gunakan jangka ukur 20 V agar Rv = 400 W sehingga tidak terlalu banyak membocorkan muatan kapasitor.
*             Ukur arus I dan tegangan V setiap 5 detik secara bergantian. Lakukan pengukuran selama lima kali waktu RC (5 r) sejak  a-c  terhubung. Tuliskan pengukuran anda dalam bentuk tabel.
*             Lukiskan grafik V (t) pada kertas grafik.
*             Setelah kapasitor terisi penuh, lepaskan a-c, gantikan voltmeter dengan hubungan singkat; bersiaplah untuk melihat letupan mini.

2.   Pengosongan muatan pada kapasitor

Kapasitor bisa dimuati dengan cepat dengan menghubungkannya langsung ke sumber tegangan tetap (yang berarti mempunyai hambatan keluaran amat kecil), seperti Gambar 2 di bawah. Ini







*             Hubungkan a-c dan ukur tegangan kapasitor. Gunakan jangka ukur 50 V sehingga dicapai Rv = 1 MW. Kebocoran oleh adanya multimeter bisa diperiksa dengan melepas hubungan a-c setelah voltmeter menunjukkan 15 V, dan penunjukkannya dicatat setiap 5 detik.
*             Ingat :    selama   pengukuran   jangka  ukur  voltmeter jangan diubah.
*             Hubungkan a-c kembali, lalu lepaskan a-c, hubungan c-d agar kapasitor membuang muatan melalui R. ukur arus I dan tegangan V tiap 5 detik selama 5x, catat bacaan I vs V dalam bentuk  tabel.
*             Lukiskan hasil pengukuran pada kertas grafik mm.


Text Box: 12
 


3. Tanggapan untai Integrator terhadap isyarat persegi




*             Pasang untai seperti pada Gambar  3
*             Ubah frekuensi generator isyarat dari 10 Hz – 100 KHz (pakai bentuk gelombang sinus) dan amati pada daerah frekuensi mana isyarat keluaran mulai mengecil ataupun membesar, lalu amati keluaran oleh isyarat masukan 10 KHz, 4 Vpp gelombang persegi
*             Dengan frekuensi acuan fo = W/2 = (2  (Ro + R) C) – 1 lakukan pengamatan pada frekuensi fo/20, fo/10, fo/2, fo/4 dan fo pada kertas grafik mm.

4.  Tanggapan untai pendeferensialan terhadap isyarat persegi
*             Rangkaian alat-alat seperti pada Gambar 4
*             Ulangi tahap 3


 


TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM
1.        Lukis respon amplitude rangkaian gambar 4.3 dan 4.4. Turunkan fungsi transfersnya.
2.        Sebutkan sifat umum untai integrator dan deferensiator
3.        Terangkan mengapa kapasitor memerlukan waktu untuk mengisi dan mambuang muatan, dan juga turunkan persamaan pengisian kapasitor. 
IC  (t) =  E e-t / RC / RC
VC (t) =  E (1 – e-t / RC)

TUGAS LAPORAN
L                Lukis bentuk arus IC (t) dan VC (t) pada pengukuran 4.1.a hasil pengukuran anda. Dari grafik itu tentukan tetapan waktu RC (    )  dan bandingkan dengan nilai teori.
L                Ulangi untuk 4.2.
L                Lukis bentuk isyarat keluaran untuk percobaan 4.3 dan beri keterangan terhadap tiap bentuk yang teramati.

L                Ulangi untuk kegiatan 4.4.
GETARAN DAN GELOMBANG
A.      GETARAN
Getaran adalah gerak bolak-balik benda melalui titik kesetimbangannya.



Perhatikanlah gambar di atas:

·      Bila gerakan dimulai dari A maka satu getaran menempuh lintasan
A-B-C-B-A
·      Bila gerakan dimulai dari B maka satu getaran dapat diawali dengan gerakan
ke kanan atau ke kiri (bebas)
·      ke Kiri  lintasannya B-A-B-C-B dan ke kanan lintasannya B-C-B-A-B
·      Kalau C maka satu getarannya dengan mudah dapat ditentukan bukan ?

1. Amplitudo
Amplitudo didefinisikan sebagai simpangan getaran paling besar. dalam gambar di atas titik seimbangnya adalah B berarti amplitudo (simpangan maksimum)nya adalah BA dan BC. Dalam gelombang bunyi amplitudo mempengaruhi kuat lemahnya bunyi.

2. Periode dan Frekuensi
Periode ( T ) adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran.Frekuensi ( f ) adalah banyaknya getaran tiap satuan waktu (sekon). Frekuensi mempengaruhi tinggi rendah bunyi.


keterangan : n = banyaknya getaran/elombang
                         t = waktu (s)

bila kalian perhatikan antara rumus periode ( T ) dan frekuensi ( f ) saling berkebalikan .jadi hubungan antara periode dan frekuensi dapat ditulis :


B.       GELOMBANG
Gelombang adalah geteran yang berjalan.
Berdasarkan kebutuhan medium (tempat) perambatannya dibedakan menjadi 2 yakni
  • Gelombang mekanik, adalah gelombang yang memerlukan medium untuk perambatannya. mediumnya dapat berupa udara, zat cair maupun zat padat. dan tidak dapat melalui ruang hampa.
  • Gelombang Elektromagnetik, adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk perambatannya, berarti gelombang elektromagnetik dapat melalui ruang hampa. Contohnya gelombang cahaya.
Gelombang Mekanik
gelombang mekanik dibagi menjadi dua macam yakni gelombang tranversal dan gelombang longitudinal.

1.       Gelombang Tranversal
adalah gelombang mekanik yang arah perambatannya tegak lurus terhadap arah getarannya.

Perhatikan gambar di atas  :
gelombang merambat dari kiri kekanan sedangkan arah getarannya naik turun.
contoh gelombang tranversal : gelombang tali, gelombang air  dll.

        Hal2 yang perlu diperhatikan dalam gelombang tranversal ini :

  • ABC, EFG, dan IJK = bukit gelombang
  • CDE dan GHI = lembah gelombang
  • B, F, dan J = titik puncak gelombang
  • D dan H = titik dasar gelombang
  • ABCDE, EFGHI = satu gelombang
Satu gelombang terdiri atas satu puncak gelombang dan satu lembah gelombang. Jadi, gelombang transversal pada Gambar di atas terdiri atas 3 puncak gelombang dan 2 lembah gelombang. Dengan kata lain terdiri atas 2,5 gelombang.

2.     Gelombang Longitudinal  

adalah gelombang mekanik yang arah perambatannya sejajar terhadap arah getarannya.
  Contohnya: gelombang bunyi.

Cepat Rambat dan Panjang Gelombang

 v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
 s = jarak yang ditempuh (m)
 t = waktu tempuh (s).

berarti rumus kecepatan ada tiga macam dan penggunaanya tergantung dengan apa yang diketahui dalam soal. misal diketahui jarak tempuh (s) dan waktunya (t) maka menggunakan rumus v = s/t .




Contoh soal :
Diketahui sebuah gelombang seperti pada gambar  jika jarak tempuh = 10 m
a. berapa Amplitudonya?
b. berapa frekuensi dan periodenya ?
c. berapa panjang gelombangnya ?
d. berapa kecepatannya ?



a. Ampitudo (A) nya = 5 cm
b. frekuensi (f) = banyak gelombang/waktu = 2,5/1 = 2,5 Hz
    Periode (T) = waktu/banyak gelombang = 1/2,5 = 0,4 sekon
c. panjang gelombang = jarak tempuh/banyak gelombang = 10/2,5 =  4 m
d. karena yang dikethui dalam soal cukup banyak untuk mencari kecepatan dapat menggunakan 2 cara :
     cara I : kecepatan (v) = jaraktempuh (s) / waktu tempuh (t) = 10 / 1 = 10 m/s
    cara II : kecepatan(v) = panjang gelombang x frekuensi (f) = 4 x 2,5 = 10 m/s

C.     GELOMBANG BUNYI

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bunyi merupakan bentuk dari gelombang tranversal (arah rambatan sejajar dengan arah getarannya). kuat lemah bunyi dipengaruhi Amplitudo dan tinggi rendah bunyi dipengaruhi oleh frekuensi
Nada adalah bunyi yang teratur
Desah adalah bunyi yang tidak teratur
Timbre adalah warna bunyi

Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya benda lain yang berfrekuensi sama dengan sebuah benda yang bergetar. contoh pantulan bunyi dalam kotak udara gitar mempunyai frekuensi yang sama....maka terjadi resonansi dan bunyi gitar menjadi lebih nyaring dari bunyi aslinya (petikan senar saja).
contoh lain resonansi :

ketika sebuah bandul digoyang maka bandul lain yang tidak digoyang namun memiliki panjang yang sama akan secara alami ikut bergoyang...hal ini karena bandul yang mempunyai panjang tali yang sama juga mempunyai frekuensi yang sama juga....sehingga terjadi resonansi
1.        Hukum Marsenne
Marsenne menyelidiki hubungan frekuensi yang dihasilkan oleh senar yang bergetar dengan panjang senar, penampang senar, tegangan, dan jenis senar. Faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi nada alamiah sebuah senar atau dawai adalah: :

1) Panjang senar, semakin panjang senar semakin rendah frekuensi yang dihasilkan.
2) Luas penampang, semakin besar luas penampang senar, semakin rendah frekuensiyangdihasilkan.
3) Tegangan senar, semakin besar tegangan senar semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
4) Massa jenis senar, semakin kecil massa jenis senar semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.
2.      Pengelompokan bunyi berdasarkan frekuensinya :

1. Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya < 20 Hz. bunyi initidak dapat didengarkan oleh manusia namun dapat didengarkan oleh laba-laba, jangkrik dan lumba-lumba.
2. Bunyi audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya diantara  20 Hz - 20.000 Hz. bunyi jenis inilah yang dapat didengarkan oleh manusia.
3. Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya  > 20.000 Hz. bunyi jenis ini juga tidak dapat di dengarkan manusia. hewan yang mampu mengarkan bunyi jenis ini adalan lumba2, jangkrik, anjing....dll
3.      Pemantulan Bunyi
Jenis pemantulan bumi ada 2 yakni :
1. Gaung, adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersamaan dengan bunti aslinya. Hal ini menyebabkan bunyi asli terdengar kurang jelas.

Contoh
Bunyi asli           : mer - de - ka
Bunyi pantul     :          mer - de - ka

mperistiwa seperti ini dapat terjadi dalam sebuah gedung yang tidak ada peredam suaranya. untuk mengurangi atau menghilangkan gaung diperlukan bahan peredam suara seperti : gabus, kapas, wool, kardus dll.

2. Gema, adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai. hal ini terjadi karena dinding pantulnya mempunyai jarak yang jauh. misalnya pada suatu lembah atau gunung.
Contoh
Bunyi asli           : mer - de - ka
Bunyi pantul     :                             mer - de - ka

4.        Perhitungan Jarak Sumber Bunyi dengan Bidang Pantul

karena lintasan bunyi pantul merupakan gerak bolak balik maka jarak sumber dengan bidang pantul sama dengan separuhnya




 Contoh :
Diketahui cepat rambat gelombang bunyi di udara adalah 340 m/s. Sebuah kapal memancarkan bunyi sonar ke dasar laut. Jika 4 sekon kemudian orang di dalam kapal dapat mendengarkan bunyi pantulannya. Hitung kedalaman laut tersebut...?

t   = 4 s
v  = 340 m/s
s  = (v x t) / 2 = (340 x 4) / 2 = 680 m

D.      ALAT OPTIK
Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya memberikan sarana pemahaman bagi pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu kehidupan manusia. Alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip optik (cermin dan lensa) digolongkan sebagai alat optik.
1.      Mata
Salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini dinamakanaqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil.
·         Bagian-bagian mata
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas apabila bayangan benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di retina.
Lensa mata merupakan lensa yang kenyal dan fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan objek yang dilihat. Karena bayangan benda harus selalu difokuskan tepat di retina, lensa mata selalu berubah-ubah untuk menyesuaikan objek yang dilihat. Kemampuan mata untuk menyesuaikan diri terhadap objek yang dilihat dinamakan daya akomodasi mata.
·         Daya akomodasi mata
Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan bayangan tepat di retina.
Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik dekat mata (punctum proximum/PP). Pada saat melihat benda yang berada di titik dekatnya, mata dikatakan berakomodasi maksimum. Titik dekat mata disebut juga dengan jarak baca normal karena jarak yang lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman digunakan untuk membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak baca normal atau titik dekat mata adalah sekitar 25 cm.
Adapun, titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik jauh mata (punctum remotum/PR). Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya, mata berada dalam kondisi tidak berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal adalah di titik tak hingga (~).
·         Rabun Jauh dan Cara Memperbaikinya
Orang yang menderita rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak 25 cm). titik jauh mata orang yang menderita rabun jauh berada pada jarak tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak berhingga).
Rabun jauh dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan (memencarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa cekung atau lensa negatif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
miopi dikoreksi menggunakan lensa negatif
Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami rabun jauh dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.
Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal), dan s’ adalah titik jauh mata (PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.
·         Rabun Dekat dan Cara Memperbaikinya
Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh (tak hingga). Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca normal (PP > 25 cm).
Cacat mata hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa konvergen yang bersifat mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa cembung atau lensa positif dapat membantu lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
hipermetropi dikoreksi menggunakan lensa positif
Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk memperbaiki mata yang mengalami hipermetropi dapat ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat lensa.
Di sini jarak s adalah jarak titik dekat mata normal (25 cm), dan s’ adalah titik dekat mata (PP). Prinsip dasarnya adalah lensa positif digunakan untuk memindahkan (memundurkan) objek pada jarak baca normal menjadi bayangan di titik dekat mata tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan jelas.
2.      Kaca Pembesar
Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan terletak diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan dalam dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi.
Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus tepat berada di titik dekat mata (s’ = sn = jarak titik dekat mata).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata berakomodasi maksimum adalah
Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn= 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata menjadi cepat lelah. Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa (jarak tak hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s = f).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata tidak berakomodasi adalah
Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.
3.      Mikroskop
Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya menggunakan sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran yang lebih besar dapat diperoleh dengan membuat susunan dua buah lensa cembung. Susunan alat optik ini dinamakan mikroskop yang dapat menghasilkan perbesaran sampai lebih dari 20 kali.
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat dengan objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata dinamakan lensa okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.
·         mikroskop dan bagian-bagiannya
·         pembentukan bayangan pada mikroskop
Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fobdan 2Fob. Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang berada di belakang lensa objektif dan di depan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I1 akan menjadi benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan akan terbentuk bayangan akhir I2 di depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan terbalik terhadap objek semula.
Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah
pers062Dimana Pob adalah perbesaran lensa objektif, s’ob adalah jarak bayangan lensa objektif dan sob adalah jarak objek di depan lensa objektif.
Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.
pers072
·         untuk mata berakomodasi maksimum
pers08
·         untuk mata tidak berakomodasi
Dimana Pok adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat mata (untuk mata normal sn = 25 cm), dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa okuler. Jadi,
P = Pob × Pok
·         Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
(1) jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang tabung sama dengan penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (s’ob) dengan jarak benda (bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).
d = s’ob + sok
(2) menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan
s’ok = −sn
(3) menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan
sok = fok
4.      Teropong Bintang
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata. Teropong atau teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya sangat jauh.
Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop. Pada teropong jarak fokus lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob >fok). Teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi agar tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk mengamati bintang selama berjam-jam. Dengan mata tidak berakomodasi, bayangan lensa objektif harus terletak di titik fokus lensa okuler. Dengan demikian, panjang teropong (atau jarak antara kedua lensa) adalah
d = fob + fok
dimana fob adalah jarak fokus lensa objektif dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Adapun perbesaran P yang dihasilkan oleh teropong adalah