DESKRIPSI
Pada
makalah ini, Akan di bahas cara penerapan konsep dan prinsip kerja alat-alat optik
dengan cara menganalisis alat-alat optik secara kuantitatif serta menerapkan
alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari.
Kemajuan teknologi telah membawa dampak yang positif
bagi kehidupan manusia, berbagai peralatan elektronik diciptakan untuk dapat
menggantikan berbagai fungsi organ atau menyelidiki fungsi dan penyimpangan
pada organ tubuh manusia. Apakah yang dimaksud dengan alat optik?
Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau
lebih komponennya menggunakan benda optik, seperti: cermin, lensa, serat optik
atau prisma. Prinsip kerja dari alat optik adalah dengan memanfaatkan prinsip
pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Pemantulan cahaya adalah peristiwa
pengembalian arah rambat cahaya pada reflektor. Pembiasan cahaya adalah
peristiwa pembelokan arah rambat cahaya karena cahaya melalui bidang batas
antara dua zat bening yang berbeda kerapatannya. Alat optik dibedakan atas dua
jenis, yaitu :
1.
Alat optik alami, contoh : mata
2.
Alat optik buatan, contoh : kamera, lup,
mikroskop, teropong,dan periskop.
A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan prinsip kerja alat-alat
optik.
B. KOMPETENSI DASAR
Menganalisis alat-alat optik secara
kualitatif dan kuantitatif.
C. INDIKATOR
1. dapat mendeskripsikan prinsip kerja
mata
2. dapat mendreskripsikan prinsip kerja
kamera.
3. dapat menerapkan prnsip kerja lup
dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan kaca pembesar.
4. dapat menerapkan prinsip mrikroskop
dalam menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan mikroskop.
5. dapat mendeskripsikan prinsip kerja
periskop.
6. dapat menerapkan prinsip kerja
teleskop dalam pembuatan model teleskop.
D. TUJUAN
1.
Menganalisa prinsip kerja mata
manusia.
2.
Menganalis prinsip kerja kamera.
3.
Menganalisa prinsip kerja kaca pembesar (lup)
4.
Menganalisa prinsip kerja mikroskop
5.
Menganalisa prinsip kerja
periskop
6.
Menganalisis prinsip kerja
optalmoskup
7.
Menganalisa prinsip kerja
proyektor slide
8.
Menganalisis prinsip kerja
teropong
MATERI
1. Mata
Setiap
manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata
merupakan bagian dari pancaindra yang berfungsi untuk melihat. Mata membantu
kita menikmati keindahan alam, melihat teman-teman, mengamati benda-benda di
sekeliling, dan masih banyak lagi yang dapat kita nikmati melalui mata. Coba
bayangkan bila manusia tidak mempunyai mata atau mata kita buta, tentu dunia
ini terlihat gelap gulita.
Apabila
diamati, ternyata mata terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing
mempunyai fungsi berbeda-beda tetapi saling mendukung. Bagian-bagian mata yang
penting tersebut, antara lain, kornea, pupil, iris, aquaeus humour, otot akomodasi,
lensa mata, retina, vitreous humour, bintik kuning, bintik buta, dan saraf
mata.
• Kornea. Kornea
merupakan bagian luar mata yang tipis, lunak, dan transparan. Kornea berfungsi
menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian
mata yang sensitif di bawahnya.
• Pupil. Pupil
merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar cahaya dapat
masuk ke dalam mata.
• Iris. Iris
adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk mengatur
besar kecilnya pupil. Warna inilah yang Anda lihat sebagai warna mata
seseorang.
• Aquaeus
Humour. Aquaeus humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk
membiaskan cahaya ke dalam mata.
• Otot
Akomodasi. Otot akomodasi adalah otot yang menempel pada lensa mata
dan berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.
• Lensa
Mata. Lensa mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening.
Lensa ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk
bayangan pada retina.
• Retina. Retina
adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya
bayangan.
• Vitreous
Humour. Vitreous humour adalah cairan di dalam bola mata yang
berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.
• Bintik
Kuning. Bintik kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai
tempat terbentuknya bayangan yang jelas.
• Bintik
Buta. Bintik buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan
jatuh pada bagian ini, maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.
• Saraf
Mata. Saraf mata befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari
retina menuju ke otak.
Proses
terlihatnya benda oleh mata yaitu benda yang berada di depan mata memantulkan
cahaya. Cahaya tersebut masuk ke mata melalui pupil yang kemudian akan
dibiaskan oleh lensa mata sehingga terbentuk bayangan pada retina. Oleh saraf,
bayangan tadi diteruskan ke pusat saraf (otak), sehingga Anda terkesan melihat
benda.
a.
Daya
Akomodasi Mata
Bola mata Anda bentuknya tetap,
sehingga jarak lensa mata ke retina juga tetap. Hal ini berarti jarak bayangan
yang dibentuk lensa mata selalu tetap, padahal jarak benda yang kita lihat
berbeda. Bagaimana supaya kita tetap dapat melihat benda dengan jarak bayangan
yang terbentuk tetap, meskipun jarak benda yang dilihat berubah? Tentu kita
harus mengubah jarak fokus lensa mata, dengan cara mengubah kecembungan lensa
mata. Hal inilah yang menyebabkan kita bisa melihat benda yang memiliki jarak
berbeda tanpa mengalami kesulitan. Kemampuan ini merupakan karunia Tuhan yang
sampai sekarang manusia belum bisa menirunya.
Lensa mata dapat mencembung atau pun
memipih secara otomatis karena adanya otot akomodasi (otot siliar). Untuk
melihat benda yang letaknya dekat, otot siliar menegang sehingga lensa mata
mencembung dan sebaliknya untuk melihat benda yang letaknya jauh, otot siliar
mengendur (rileks), sehingga lensa mata memipih. Kemampuan otot mata untuk
menebalkan atau memipihkan lensa mata disebut daya akomodasi mata
Agar benda/objek dapat terlihat jelas, objek harus terletak pada daerah penglihatan mata, yaitu antara titik dekat dan titik jauh mata. Titik dekat (punctum proximum = pp) adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata (± 25 cm). Pada titik dekat ini lensa mata akan mencembung maksimal. Titik jauh (punctum remotum = pr) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata, jaraknya tak terhingga. Pada titik jauh ini, lensa mata akan memipih maksimal
b. Cacat Mata
Tidak semua mata manusia dapat membentuk
bayangan tepat pada retina, ada mata yang mengalami anomali. Hal ini dapat
terjadi karena daya akomodasi mata sudah berkurang sehingga titik jauh atau
titik dekat mata sudah bergeser. Keadaan mata yang demikian disebut cacat mata.
Cacat mata yang diderita seseorang dapat disebabkan oleh kerja
mata (kebiasaan mata) yang berlebihan atau cacat sejak lahir.
1) Miopi (Rabun Jauh)
Miopi adalah kondisi mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh. Penderita miopi titik jauhnya lebih dekat daripada tak terhingga (titik jauh < ~) dan titik dekatnya kurang dari 25 cm. Hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat dipipihkan sebagaimana mestinya sehingga bayangan dari benda yang letaknya jauh akan jatuh di depan retina. Untuk dapat melihat benda-benda yang letaknya jauh agar nampak jelas, penderita miopi ditolong dengan kaca mata berlensa cekung (negatif)
.
Miopi dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa
melihat benda yang dekat. Cacat mata ini sering dialami tukang jam, tukang las,
operator komputer, dan sebagainya
.
2) Hipermetropi (Rabun Dekat)
2) Hipermetropi (Rabun Dekat)
Hipermetropi
adalah cacat mata dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang
letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal
(titik dekat > 25 cm).
Penderita
hipermetropi hanya dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh
sehingga cacat mata ini sering disebut mata terang jauh. Hipermetropi
disebabkan lensa mata terlalu pipih dan sulit dicembungkan sehingga bila
melihat benda-benda yang letaknya dekat, bayangannya jatuh di belakang retina.
Supaya dapat melihat benda-benda yang letaknya dekat dengan jelas, penderita
hipermetropi ditolong dengan kaca mata berlensa cembung (positif)
Hipermetropi
dapat terjadi karena mata terlalu sering/terbiasa melihat benda-benda yang
jauh. Cacat mata ini sering dialami oleh orang-orang yang bekerja sebagai
sopir, nahkoda, pilot, masinis, dan sebagainya
.
3) Presbiopi (Mata Tua)
3) Presbiopi (Mata Tua)
Orang-orang
yang sudah tua, biasanya daya akomodasinya sudah berkurang. Pada mata
presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata normal (titik
dekat > 25 cm) dan titik jauhnya lebih dekat daripada titik jauh mata normal
(titik jauh < ~). Oleh karena itu, penderita presbiopi tidak dapat melihat
benda-benda yang letaknya dekat maupun jauh.
Untuk dapat
melihat jauh dengan jelas dan untuk membaca pada jarak normal, penderita
presbiopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap (kacamata bifokal).
Kacamata bifokal adalah kaca mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa
cekung dan lensa cembung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat benda jauh dan
lensa cembung untuk melihat benda dekat/membaca.
4) Astigmatisma
Astigmatisma adalah cacat mata dimana kelengkungan selaput bening atau lensa mata tidak merata sehingga berkas sinar yang mengenai mata tidak dapat terpusat dengan sempurna. Cacat mata astigmatisma tidak dapat membedakan garis-garis tegak dengan garis-garis mendatar secara bersama-sama. Cacat mata ini dapat ditolong dengan kaca mata berlensa silinder
c. Tipuan Mata
Selain
memiliki banyak keunggulan, mata manusia juga memiliki beberapa keterbatasan.
Oleh karena itu, dalam pengamatan dan pengukuran, mata tidak selalu memberikan
hal-hal yang benar. Perhatikan gambar berikut!
2. LUP
Lup atau kaca pembesar adalah alat
optik yang terdiri atas sebuah lensa cembung. Lup digunakan untuk melihat
benda-benda kecil agar nampak lebih besar dan jelas. Ada 2 cara dalam
menggunakan lup, yaitu dengan mata berakomodasi dan dengan mata tak
berakomodasi.
Pada saat mata belum menggunakan
lup, benda tampak jelas bila diletakkan pada titik dekat pengamat (s = sn)
sehingga mata melihat benda dengan sudut pandang α . Pada Gambar (b), seorang
pengamat menggunakan lup dimana benda diletakkan antara titik O dan F (di ruang
I) dan diperoleh bayangan yang terletak pada titik dekat mata pengamat (s' =
sn). Karena sudut pandang mata menjadi lebih besar, yaitu β , maka mata
pengamat berakomodasi maksimum.
Menggunakan lup untuk mengamati benda dengan mata
berakomodasi maksimum cepat menimbulkan lelah. Oleh karena itu, pengamatan
dengan menggunakan lup sebaiknya dilakukan dengan mata tak berakomodasi (mata
dalam keadaan rileks).
Pada kehidupan sehari-hari, lup
biasanya digunakan oleh tukang arloji, pedagang kain, pedagang intan, polisi,
dan sebagainya.
3. KAMERA
Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan
bayangan fotografi pada film negatif.Biasanya di gunakan kamera untuk
mengabadikan kejadian-kejadian penting.
Kamera
terdiri atas beberapa bagian, antara lain, sebagai berikut :
• Lensa
cembung, berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terbentuk
bayangan yang nyata, terbalik, dan diperkecil.
• Diafragma,
adalah lubang kecil yang dapat diatur lebarnya dan berfungsi untuk mengatur
banyaknya cahaya yang masuk melalui lensa.
• Apertur,
berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya diafragma.
• Pelat
film, berfungsi sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif,
yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus cahaya
Dalam kamera terdapat lensa cembung yang berfungsi sebagai
pembentuk bayangan. Jika sebuah benda diletakkan di ruang tiga sebuah lensa
cembung akan terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil. Antara kamera
dan mata manusia terdapat persamaannya, yaitu benda yang diambil oleh kamera
dan benda yang dilihat mata manusia berada di ruang tiga dan lensa kamera atau
lensa mata. Sehingga terbentuk bayangan yang sifatnya nyata, terbalik, dan
diperkecil.
Pada kamera bayangan ini diusahakan
jatuh tepat di plat film yang mempunyai sifat sangat peka terhadap cahaya. Jika
plat film yang peka cahaya ini dikenai cahaya maka plat film mengalami
perubahan kimia sesuai dengan cahaya dan benda di depan kamera. Plat ini masih
peka cahaya, agar plat film ini menjadi tidak peka terhadap cahaya dalam studio
perlu dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tertentu. Setelah plat film
dicuci atau dimasukkan ke dalam larutan kimia tadi, plat film menjadi tidak
pekat terhadap cahaya dan terlihat gambar pada plat film yang disebut gambar
negatif (negatif film). Untuk memperoleh gambar yang sesuai dengan gambar
semula yang diambil di depan kamera, film negatif ini kemudian dicetak pada
kertas film (biasanya kertas film warnanya putih). Gambar pada kertas film
merupakan gambar dan benda yang diambil di depan kamera tersebut dan disebut
gambar positif. Gambar positif sangat tergantung pada proses pembentukan
bayangan pada plat film ini, jika bayangan terjadi pada plat film ini kabur
atau kurang jelas menyebabkan hasil cetakannya nanti juga kabur atau tidak
jelas.
Untuk memperoleh hasil pemotretan
yang bagus, lensa dapat Anda geser maju mundur sampai terbentuk bayangan paling
jelas dengan jarak yang tepat, kemudian Anda tekan tombol shutter.
Pada kamera barlaku persamaan
Pelat film menggunakan pelat
seluloid yang dilapisi dengan gelatin dan perak bromida untuk menghasilkan
negatifnya. Setelah dicuci, negatif tersebut dipakai untuk menghasilkan gambar
positif (gambar asli) pada kertas foto. Kertas foto merupakan kertas yang
ditutup dengan lapisan tipis kolodium yang dicampuri dengan perak klorida.
Gambar yang ditimbulkan pada bidang transparan disebut gambar
diapositif.
4. MIKROSKOP
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat
benda-benda kecil agar tampak jelas dan besar. Mikroskop terdiri atas dua buah
lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek) disebut lensa
objektif dan lensa yang dekat dengan pengamat disebut lensa okuler. Mikroskop
yang memiliki dua lensa disebut mikroskop cahaya lensa ganda
Karena mikroskop terdiri atas dua lensa positif, maka lensa
objektifnya dibuat lebih kuat daripada lensa okuler (fokus lensa objektif lebih
pendek daripada fokus lensa okuler). Hal ini dimaksudkan agar benda yang
diamati kelihatan sangat besar dan mikroskop dapat dibuat lebih praktis (lebih
pendek).
Benda yang akan amati diletakkan pada sebuah kaca preparat
di depan lensa objektif dan berada di ruang II lensa objektif ( fobj <
s < 2 fobj ). Hal ini menyebabkan
bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang
dibentuk lensa objektif merupakan benda bagi lensa okuler.
Untuk memperoleh bayangan yang jelas, Anda dapat menggeser
lensa okuler dengan memutar tombol pengatur. Supaya bayangan terlihat terang,
di bawah objek diletakkan sebuah cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya dan diarahkan pada objek. Ada dua cara dalam menggunakan mikroskop,
yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak berakomodasi.
Perbesaran
mikroskop pada pengamatan ini adalah:
Keterangan:
S(Ob) =
Jarak benda lensa obyektif dalam meter
S’(Ob) =
Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
PP
= titik dekat pengamat dalam meter
f(Ok) =
panjang fokus lensa okuler dalam meter
Pengamatan
menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi.
Perbesaran
mikroskop pada pengamatan ini adalah:
S(Ob) =
Jarak benda lensa obyektif dalam meter
S’(Ob) =
Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
PP
= titik dekat pengamat dalam meter
f(Ok) =
panjang fokus lensa okuler dalam meter
Panjang
Mikroskop
Panjang
mikroskop diukur dari jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler. Untuk
masing-masing jenis pengamatan, panjang mikroskop dapat dihitung dengan cara
yang berbeda.
A. Mata
berakomodasi maksimum
d
= Si(Ob) + So(Ok)
B. Mata
tak berakomodasi
d
= Si(Ob) + f(Ok)
Keterangan:
d
= panjang mikroskop dalam meter
Si(Ob) =
jarak bayangan lensa obyektif dalam meter
So(Ok) =
jarak benda lensa okulerdalam meter
f(Ok) =
jarak fokus lensa okuler dalam meter
Sifat-sifat
bayangan yang terbentuk pada mikroskop sebagai berikut.
• Bayangan
yang dibentuk lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
• Bayangan
yang dibentuk lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar.
• Bayangan
yang dibentuk mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap
bendanya.
5. TEROPONG
Teropong atau teleskop adalah alat
yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih jelas dan
dekat. Ditinjau dari objeknya, teropong dibedakan menjadi dua, yaitu teropong
bintang dan teropong medan.
a. Teropong Bintang
Teropong bintang adalah teropong
yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda langit, seperti
bintang, planet, dan satelit. Nama lain teropong bintang adalah teropong
astronomi. Ditinjau dari jalannya sinar, teropong bintang dibedakan menjadi
dua, yaitu teropong bias dan teropong pantul.Pada teropong bintang berlaku
persamaan:
1) Teropong Bias
Teropong bias terdiri atas dua lensa
cembung, yaitu sebagai lensa objektif dan okuler. Sinar yang masuk ke dalam
teropong dibiaskan oleh lensa. Oleh karena itu, teropong ini disebut teropong
bias.
Benda yang diamati terletak di titik
jauh tak hingga, sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat
berada pada titik fokusnya. Bayangan yang dibentuk lensa objektif merupakan
benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Lensa objektif mempunyai fokus lebih
panjang daripada lensa okuler (lensa okuler lebih kuat daripada lensa
objektif). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh bayangan yang jelas dan besar.
Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif selalu bersifat nyata, terbalik, dan
diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan
diperkecil terhadap benda yang diamati. Seperti pada mikroskop, teropong
bintang juga dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tak
berakomodasi.
2) Teropong Pantul
Karena jalannya sinar di dalam
teropong dengan cara memantul maka teropong ini dinamakan teropong pantul. Pada
teropong pantul, cahaya yang datang dikumpulkan oleh sebuah cermin melengkung
yang besar. Cahaya tersebut kemudian dipantulkan ke mata pengamat oleh satu
atau lebih cermin yang lebih kecil.
b. Teropong Medan / Teropong
Bumi
Teropong medan digunakan untuk
mengamati benda-benda yang jauh di permukaan bumi. Teropong bumi terdiri atas
tiga lensa cembung, masing-masing sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan
lensa okuler. Lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan yang dibentuk
lensa objektif, tidak untuk memperbesar bayangan.
Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Karena lensa pembalik hanya untuk membalikkan bayangan, maka bayangan yang
dibentuk lensa objektif harus terletak pada titik pusat kelengkungan lensa
pembalik. Lensa okuler juga dibuat lebih kuat daripada lensa objektif. Teropong
bumi atau medan sebenarnya sama dengan teropong bintang yang dilengkapi dengan
lensa pembalik.
Sifat bayangan yang dibentuk
teropong medan adalah maya, tegak, dan diperbesar.
Ada teropong bumi yang hanya
menggunakan dua lensa (teropong panggung), yaitu lensa cembung sebagai lensa
objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Lensa cekung di sini berfungsi
sebagai pembalik bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif dan sekaligus
sebagai lup.
Sifat bayangan yang dibentuk maya,
tegak, dan diperbesar daripada bayangan yang dibentuk lensa objektif. Teropong
ini sering disebut teropong panggung atau teropong Belanda atau teropong
Galileo.
Teropong bumi dan teropong panggung
memang tidak bisa dibuat praktis. Untuk itu, dibuat teropong lain yang
fungsinya sama tetapi sangat praktis, yaitu teropong prisma. Disebut teropong
prisma karena pada teropong ini digunakan dua prisma yang didekatkan
bersilangan antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga bayangan akhir yang
dibentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
6. PERISKOP
Periskop adalah teropong pada kapal
selam yang digunakan untuk mengamati benda-benda di permukaan laut. Periskop
terdiri atas 2 lensa cembung dan 2 prisma siku-siku sama kaki.
Jalannya sinar pada periskop adalah sebagai berikut:
ɸ Sinar sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa
obyektif.
ɸ Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif
menuju ke prisma P2.
ɸ Oleh prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan
bersilangan di depan lensa okuler tepat di titik fokus lensa okuler.
7. PROYEKTOR SLIDE
Proyektor slide adalah alat yang
digunakan untuk memproyeksikan gambar diapositif sehingga diperoleh bayangan
nyata dan diperbesar pada layar. Bagian-bagian yang penting pada proyektor
slide, antara lain lampu kecil yang memancarkan sinar kuat melalui pusat kaca,
cermin cekung yang berfungsi sebagai reflektor cahaya, lensa cembung untuk
membentuk bayangan pada layar, dan slide atau gambar diapositif.
Proyektor Slide Tahun 1895
|
8. OPTALMOSKUP
Alat ini dipakai untuk memeriksa
retina mata. pada gambar melukiskan bagian-bagian penting dari optalmoskup.
berkas cahaya yang datang dari sumber cahaya S yang terletak pada fokus
lensa L1 dibiaskan sejajar ke cermin C. dari cermin
C sinar dpantulkan ke amta. selanjutnya dokter dapat mengamati retina
melalui lubang ditengah-tengah cermin C dan lensa L2 bertindak
sebagai lup.
LATIHAN
SOAL
1.
Sebuah
koin terletak di antara dua cermin datar dengan sudut 40°. Hitunglah jumlah
bayangan yang terbentuk!
Pemecahan:
2.
Benda X
berada didepan cermin cekung dengan jari-jari kelengkungan 0,2 m. Jika bayangan
terbentuk pada jarak 0,6 m di depan cermin, hitunglah jarak benda X terhadap
cermin (satuan cm)!
Pemecahan
:
R = 0,2 m
= 20 cm f = ½ R = 10
cm
s’= 60 cm
Ditanya: s
= ….?
3.
Sebuah
lemari setinggi 220 cm diletakkan di depan cermin datar. Hitunglah tinggi
minimal cermin agar semua bayangan lemari dapat dilihat!
Pemecahan:
h min=
½ h = ½ . 220 = 110 cm
4.
Hitunglah
kekuatan lensa dari sebuah lensa cembung yang memiliki titik focus 20 cm!
Pemecahan:
5.
Dua buah
lensa cembung disusun membentuk satu lensa. Jika focus masing-masing lensa 6 cm
dan 10 cm, hitunglah panjang focus gabungan kedua lensa!
Pemecahan
:
f 1=
6
cm
f2 = 10 cm
f
gab = 3,75 cm
6.
Sebuah
lensa bikonveks yang berada diudara mempunyai indeks bias 1 dan 4. R
masing-masing lensa adalah 5 cm dan 15 cm. Hitunglah panjang focus lensa tersebut!
Pemecahan:
7.
Pak Parjo
menderita rabun jauh dengan titik jauh 75 cm. Tentukan kekuatan lensa kacamata
agar dapat melihat pada jarak normal!
Pemecahan:
PR (titik
jauh) = 75 cm = 0,75 m
8. Bu Eli menderita hipermetropi dengan titik dekat 30 cm. Tentukan kekuatan lensa agas Bu Eli dapat melihat dengan normal!
Pemecahan:
PP (titik
dekat) = 30 cm = 0,3 m
9. Jika kelengkungan jari-jari lensa cembung 16 cm, tentukanlah nilai perbesaran bayangan pada LUP dengan mata berakomodasi maksimum!
Pemecahan:
R = 16
cm f = ½ R = 8 cm
Sn
= 25cm
Ditanya :
M = ….?
10. Jika kelengkungan jari-jari lup 22
cm, tentukanlah nilai perbesaran bayangan pada LUP dengan mata tak
berakomodasi! (jarak bayangan ke lensa 20 cm)
Pemecahan:
R = 22
cm f = ½ 22 = 11
cm
s’= sn= 20 cm
M = ….?
11. Pak Jono mengamati sebuah benda
dengan menggunakan lup, dengan titik dekat 20 cm dan dengan mata berakomodasi
maksimum. Titik fokus lensa tersebut 4 cm, tentukan perbesaran bayangan benda
tersebut !
Pemecahan
:
Sn
= 20 cm f = 4
cm
M
= ….?
12. Sebuah mikroskop mempunyai lensa
objektif dan lensa okuler masing-masing dengan daya 12 dioptri dan 30 dioptri.
Jika kedua lensa tersebut terpisah sejauh 25 cm, tentukan perbesaran mikroskop
untuk mata tidak berakomodasi!
Pemecahan:
13. Sebuah
teropong bintang memiliki jarak focus lensa objektif sebesar 150 cm. Jika jarak
focus lensa okuler 5 cm dan teropong digunakan dengan mata tidak berakomodasi,
tentukan:
a.
Panjang teropong
b.
Perbesaran bayangan
Pemecahan:
SOAL
1.
Fungsi pemantulan divergen dihasilkan oleh….
a.
Cermin cembung
b. Cermin cekung
c. Lensa cembung
d. Lensa sekung
e. Kaca transparan
Jawab: Divergen bersifat memancarkan
berkas sinar sejajar. Jadi, cermin yang bersifat memancarkan berkas sinar
sejajar adalah cermin cembung
2.
Jika sinar datang yang menuju
cermin datar disimbolkan dengan X dan sinar pantul di simbolkan dengan Y,
hubungan yang tepat keduanya yaitu….
a.
X=Y
b. X ≠ Y
c. X > Y
d. X < Y
e. X=Y=0
3.
Sebuah benda yang tingginya M berada di
depan cermin datar. Perbesaran yang terjadi pada benda M adalah…
a.
4 kali
b.
2 kali
c.
3 kali
d.
0 kali
e.
1 kali
4.
Sebuah benda terletak 6 cm dari
cermin cekung. Bayangan benda terbentuk pada jarak 10 cm dari cermin. Besar
jari-jari cermin adalah….
a. 3,4 cm
b. 5,5 cm
c.
6,8 cm
d. 6,7 cm
e. 7 cm
5.
Pernyataan berikut yang tidak
sesuai dengan sifat pembentukan bayangan oleh cermin datar adalah….
a. Tinggi benda
sama dengan tinggi bayangan
b. Ukuran benda sama
dengan ukuran bayangan
c. Bayangan yang
dihasilkan bersifat maya
d.
Bayangan yang dihasilkan bersifat nyata
e. Jarak bayangan ke
cermin sama dengan jarak benda ke cermin
6.
Cermin yang di gunakan pada
proyektor film atau senter adalah cermin….
a.
Konkaf
b. Cembung
c. Datar
d. Konkaf-konveks
e. Plankonkaf
7.
Sebuah batu berada di antara
dua cermindatar yang disatukan hingga membentuk sudut 30°. Jumlah bayangan yang
terbentuk adalah…
a. 12
b.
11
c. 10
d. 9
e. 8
8.
Sebuah mobil truk berada
didepan cermin datar. Jika tinggi mobil truk tersebut adalah 310 cm, hitunglah
berapa tinggi minimal cermin, agar semua bayangan mobil truk dapat terlihat!
a. 330 cm
b. 310 cm
c. 141 cm
d.
155 cm
e. 155,5 cm
9.
Di depan cermin cekung yang
titik fokusnya 10 cm diletakkan sebuah benda G. Agar bayangan benda G
berukuran 2 kali lebih besar dan nyata, benda G diletakkan … dari
cermin.
a.
15 cm
b. 25 cm
c. 20 cm
d. 10 cm
e. 30 cm
10.
Benda B mempunyai jarak sebesar X dari
cermin cembung. Dimana, X di rumuskan dengan 28,5 = x + 5 – y +
b. Dengan Y = 19,5 – b, dengan 33 = b ½. Bayangan benda B terbentuk
pada jarak 5 cm di belakang cermin. Nilai titik focus cermin cembung yaitu….
a. 30 cm di depan
cermin
b. 20 cm di belakang
cermin
c. 20 cm di depan
cermin
d.
10 cm di depan cermin
e. 30 cm di belakang
cermin
11.
Jika seberkas sinar datang
menuju titik focus lensa cekung, seberkas sinar tersebut akan…
a. Diteruskan
tanpa dibiaskan
b. Dipantukan menuju
titik focus
c. Dibiaskan
menuju titik pusat optic
d. Dibiaskan menuju
titik focus
e.
Dibiaskan sejajar sumbu utama
12.
Sebuah benda yang panjangnya 30
cm diletakkan di sumbu utama sebuah lensa konvergen yang jaraknya 10 cm. Ujung
benda yang terdekat pada lensa jaraknya 20 cm dari lensa. Panjang bayangan yang
terjadi adalah…
a. 5 cm
b.
7,5 cm
c. 10 cm
d. 12,5 cm
e. 15 cm
13.
Jika dua buah lensa tipis yang
berjarak focus masing-masing 10 cm dan – 20 cm di gabungkan, maka kekuatan
lensa gabungannya adalah….
a. 10 dioptri
b.
5 dioptri
c. 2 dioptri
d. – 5 dioptri
e. – 10 dioptri
14.
Sebuah lensa bikonveks simetris
berjari-jari 8 cm berindeks bias 1,5. Jarak focus lensa tersebut ketika berada
di dalam air adalah…. (nair = ).
a. 12 cm
b. 15 cm
c. 20 cm
d. 28 cm
e.
32 cm
15.
Jika bayangan suatu benda jatuh
di depan retina, mata akan mengalami cacat mata sejenis….
a.
Miopi
b. Hipermetropi
c. Astigmatisme
d. Presbiopi
e. Buta
16.
. Bayangan
yang terbentuk pada film kamera adalah….
a. Maya, tegak,
dan diperkecil
b. Nyata, tegak, dan
diperbesar
c.
Nyata, terbalik, dan diperkecil
d. Maya, terbalik, dan
diperkecil
e. Nyata, terbalik, dan
bisa diperbesar atau diperkecil
17.
Seseorang menggunakan lensa
kacamata positif berkekuatan 0,5 dioptri. Titik dekat orang tersebut adalah….
a. 13,4 cm
b. 25,7 cm
c. 32,1 cm
d.
28,6 cm
e. 35 cm
18.
Sebuah mikroskop mempunyai
panjang tabung 21,4 cm. Panjang focus objektifnya 4 mm dan panjang focus
okulernya 5 cm. Jika mata mengamati benda tanpa berakomodasi, maka jarak benda
terhadap lensa objektif adalah….
a. 2,7 mm
b.
4,1 mm
c. 3,8 mm
d. 5,3 mm
e. 6 mm
19.
Perbesaran sudut suatu teleskop
dengan fokuler = 25 cm dan fobjektif = 75 cm adalah…
a.
3 kali
b. 5,3 kali
c. 18,75 kali
d. 50 kali
e. 100 kali
20.
Sebuah teropong bumi digunakan
untuk mengamati benda yang sangat jauh. Jarak focus lensa objektif, lensa
pembalik, dan lensa okuler masing-masing 50 cm, 4 cm, dan 5 cm. Panjang
teropong itu jika mata tak berakomodasi adalah…
a. 75 cm
b. 54 cm
c. 43 cm
d. 32 cm
e.
71 cm
21.
Sebuah prisma dengan indeks
bias 1,6 mempunyai sudut pembias 9°. Besar sudut deviasinya adalah….
a.
6,6 °
b.
23,4 °
c.
5,4 °
d.
10,6 °
e.
14,4 °
22.
Sebuah lup yang fokusnya 6 cm
dugunakan untuk mengamati sebuah benda dengan mata berakomodasi maksimum. Jika
titik dekat 25 cm. Maka jarak benda dari lup dan perbesarannya adalah…
a.
4,84 cm dan 5,1 kali
b.
8,82 cm dan 2,83 kali
c.
25 cm dan 5,16 kali
d.
6 cm dan 47 kali
e.
6 cm dan 5,16 kali
RANGKUMAN
1.
Bagian-bagian mata terdiri dari,
kornea, pupil, iris, aquaeus humour, otot akomodasi, lensa mata, retina,
vitreous humour, bintik kuning, bintik buta, dan saraf mata.
2.
Daya
akomodasi mata adalah kemampuan lensa mata untuk menebal atau memipih sesuai
dengan jarak benda yang dilihat.
3.
Titik dekat
mata (punctum proximum) adalah titik terdekat yang masih dapat dilihat
dengan jelas oleh mata.
4.
Titik jauh
mata (punctum remotum) adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat
dengan jelas oleh mata
5.
Mata normal
mempunyai titik dekat 25 cm dan titik jauhnya tak terhingga(∞)
6.
Bayangan
benda yang dibentuk oleh lensa berada di retina dengan sifat-sifat nyata,
terbalik, dan diperkecil.
7.
Jenis-jenis
cacat mata, antara lain, miopi (rabun jauh), hipermetropi(rabun dekat),
presbiopi (mata tua), dan astigmatisma.
8.
Lup (kaca
pembesar) adalah sebuah lensa positif yang digunakan untuk melihat benda-benda
yang kecil agar tampak lebih besar.
9.
Untuk
membentuk bayangan yang maya, tegak, dan diperbesar,benda diletakkan di ruang I
lup.
10. Kamera adalah alat yang digunakan untuk
menghasilkan gambar fotografi.
11. Bagian-bagian kamera, antara lain, lensa
cembung, diafragma, apertur, shutter, dan film.
12. Gambar negatif adalah gambar yang warnanya tidak
sama dengan aslinya dan tembus cahaya.
13. Gambar diapositif adalah gambar yang warnanya
sama dengan aslinya dan tembus cahaya.
14. Gambar positif adalah gambar yang warnanya sama
dengan aslinya dan tidak tembus cahaya.
15. Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk
mengamati benda-benda kecil.
16. Mikroskop terdiri atas dua lensa cembung yang
masing-masing sebagai lensa objektif dan okuler.
17. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk mikroskop
adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
18. Teleskop (teropong) adalah alat optik yang
digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan
jelas.
19. Perbesaran bayangan pada teropong dengan mata
berakomodasi maksimum dan mata tak berakomodasi adalah sebagai berikut.
20. Periskop adalah teropong pada kapal selam untuk
mengamati benda-benda di permukaan laut.
21. Proyektor slide digunakan untuk membentuk
bayangan nyata yang diperbesar pada layar di dalam ruangan yang cukup gelap
dari gambar-gambar diapositif.
DAFTAR PUSTAKA
Nurachmandani,
Setya. 2009. Fisika 1 untuk SMA/MA kelas X.Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Mudjiran,
dkk. 2007. ALAT-ALAT OPTIK. Padang: UNP Press
Sunarto dan
Hartono, Agung. 1995. MATA,KAMERA DAN LUP. Jakarta: Rineka Cipta
Sumantri, Mulyani dan Syaodih, Nana.
2008.OPTIK GEOMETRI. Jakarta: Universitas Terbuka
Tim Pembina Mata Kuliah FISIKA.
2007. ALAT OPTIK DAN PENERAPANNYA. Padang: Dikti bekerjasama dengan
HEDS-JICA.
Widodo,
Tri dan Suparmo. 2009. Panduan Pembelajaran Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar