Terima kasih Telah berkunjung

Jumat, 27 Maret 2015

Pembahasan bidang miring dalam fisika

BAB V
PEMBAHASAN


         Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya-gaya yang bekerja antara lain adalah gaya elektrostatik pada masing-masing permukaan. Dulu diyakini bahwa permukaan yang halus akan menyebabkan gaya gesek (atau tepatnya koefisien gaya gesek) menjadi lebih kecil nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar.
        Permukaan bidang yang kasar akan membuat gesekan semakin besar sehingga kecepatan laju balok sedikit lambat atau lebih cepat balok yang permukaannya licin atau halus, pada saat mendorong benda secara terus-menerus maka akan muncul fs (arah gaya gesek) yang membesar sampai benda itu tepat bergerak, setelah benda bergerak, gaya gesek menurun sampai mencapai nilai yang tepat, keadaan itu dikenal dengan gaya gesek kinetis. Maka gesekan kinetis akan besar ketika sedut kemiringan itu rendah, sedang semakin tinggi gaya gesek semakin kecil.
Maka percepatannya akan berbeda antara balok yang beratnya ringan dengan yang lebih berat. Sebab massa juga mempengaruhi kecepatan dan gaya. Seperti pada Hukum Newton 2
F = m. a
Dari rumus tersebut dapat dibuktikan bahwa massa dan percepatan berbanding lurus.
Pada sudut kemiringan bidangnya lebih besar benda yang lebih berat dikarenakan terjadi tekanan pada bidang miring dengan berat benda yang menyebabkan hambatan, sedangkan benda yang lebih ringan akan mengalami tekanan pada bidang lebih kecil, yang menghasilkan sudut kemiringan lebih kecil pula.
Kecepatannya lebih cepat yang ringan, karena berat balok mempengaruhi tekanan balok ke bidang kasar, sehingga gesekan semakin besar, bisa dihubungkan dengan W = m x g. jadi ada gravitasi yang mempengaruhi gesekan dan mempengaruhi terhadap kecepatan.
§   Kecepatan pada Balok A, massa = 114,6 gram
                                                                  
                                                        
                                                                
§   Kecepatan pada Balok B, massa 123,1 gram
                                                                  
                                                        
                                                                
§   Kecepatan pada Balok C, massa 123,1 gram
                                                                  
                                                      
                                                                

BAB VI
KESIMPULAN

Dari percobaan, pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
ü Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan benda akan bergerak.
ü Massa pada balok mempengaruhi kecepatan meluncur balok tersebut diatas bidang miring
ü Sudut kemiringan bidang mempengaruhi kecepatan dan waktu tempuh balok saat meluncur
ü Perhitungan hasil percobaan dilakukan dengan bantuan fungsi SD pada kalkulator 













LAMPIRAN
Tugas Akhir
1.        Apa yang dapat anda simpulkan hubungan antara kekasaran balok (koefisien gesek statis) dengan sudut kemiringan bidang luncur.
2.        Jika dua balok yang beratnya berbeda tetapi kekasarannya sama, apa yang dapat anda simpulkan mengenai:
a.         Sudut kemiringan bidangnya
b.         Percepatan (pada α yang sama)
c.         Kecepatan pada jarak tempuh dan waktu yang sama. Perkuat pendapat anda dengan rumus-rumus yang berlaku pada teori.

Jawab
1.        Permukaan bidang yang kasar akan membuat gesekan semakin besar sehingga kecepatan laju balok sedikit lambat atau lebih cepat balok yang permukaannya licin atau halus, pada saat mendorong benda secara terus-menerus maka akan muncul fs (arah gaya gesek) yang membesar sampai benda itu tepat bergerak, setelah benda bergerak, gaya gesek menurun sampai mencapai nilai yang tepat, keadaan itu dikenal dengan gaya gesek kinetis. Maka gesekan kinetis akan besar ketika sedut kemiringan itu rendah, sedang semakin tinggi gaya gesek semakin kecil
2.        a.     Sudut kemiringan bidangnya lebih besar benda yang lebih berat dikarenakan terjadi tekanan pada bidang miring dengan berat benda yang menyebabkan hambatan, sedangkan benda yang lebih ringan akan mengalami tekanan pada bidang lebih kecil, yang menghasilkan sudut kemiringan lebih kecil pula.
b.         Maka percepatannya akan berbeda antara balok yang beratnya ringan dengan yang lebih berat. Sebab massa juga mempengaruhi kecepatan dan gaya. Seperti pada Hukum Newton 2
F = m. a
Dari rumus tersebut dapat dibuktikan bahwa massa dan percepatan berbanding lurus.
c.         Kecepatannya lebih cepat yang ringan, karena berat balok mempengaruhi tekanan balok ke bidang kasar, sehingga gesekan semakin besar, bisa dihubungkan dengan W = m x g. jadi ada gravitasi yang mempengaruhi gesekan dan mempengaruhi terhadap kecepatan.
§  Kecepatan pada Balok A, massa = 114,6 gram
                                                                  
                                                        
                                                                
§  Kecepatan pada Balok B, massa 123,1 gram
                                                                  
                                                        
                                                                
§  Kecepatan pada Balok C, massa 123,1 gram
                                                                  
                                                      
                                                                

DAFTAR PUSTAKA


Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga

Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan),Jakarta : Penerbit Erlangga

Tipler, Paul A. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta

Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar . Universitas Pakuan. Bogor


Tidak ada komentar:

Posting Komentar